Sabtu, 28 Januari 2012

Jiwa yang Mati Menurut Allah SWT

Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan Allah memberikan kedudukan yang tinggi, sebagaimana Allah menciptakan manusia dalam dua golongan yaitu yang berderajat tinggi dan berderajat rendah, dalam masyarakat kita selalu mengukur dengan harta bahwa orang yang mempunyai harta banyak adalah yang berderajat tinggi dan yang tidak mempunyai harta dianggap orang yang berderajat rendah padahal derajat dalam hal ini adalah kedudukan disisi Allah.
Tempat yang tinggi adalah diraih dengan ketaatan dan kedudukan yang rendah diakibatkan kedurhakaan, setiap seseorang berbuat kebaikan maka akan naik derajatnya sedikit demi sedikit sesuai ketaatan begitu juga seseorang berbuat kemaksiatan maka akan turun derajatnya.
Rasulullah SAW bersabda: “ sesungguhnya seorang hamba akan berbicara dengan sebuah kalimat dimana ia tidak mempertimbangkan dengan hatinyasewaktu menyampaikannya sehingga ia terjerumus ke dalam nerakayang dalamnya lebih jauh dari jarak antara timur dan barat” (H.R. Bukhari)
Sesungguhnya yang paling beruntung di  dalam dunia ini hanya orang yang selalu mendekatkan dirinya kepada Allah SWT,  jiwa yang mati menurut Allah adalah orang yang apabila mereka mendengar panggilan Allah untuk mengerjakan sebuah kebajikan mereka seakan-akan tidak mendengarkan apa yang mereka dengar….mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan nutuk mendengarkan seruan Allah, mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekausaan Allah di permukaan bumi baik yang bersifat Qauliyyah maupun yang bersifat Kauniyyah bahkan mereka lebih rendah lagi dibandingkan dengan binatang…….
Sebagaimana Allah berfirman dalam al qur’an surat Al A’raf : 179 yang artinya :
ô
Dan sungguh kan Kami isikan Neraka Jahannam kebanyakan dari kalangan jin dan manusia, yaitu mereka yang mempuyai hati  tetapi tidak digunkan untuk memahami ayat-ayat Allah mereka memiliki mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah….

Dari ayat tersebut bias kita pahami bahwa ketika seseorang itu mulai tidak memperhatikan apa yang telah diperintahkan oleh Allah maka sunguh sangat merugilah orang tersebut dan bahkan sangat menghinakan identitasnya sebagai seorang manusia yang hidup di dunia yang fana ini.
Olehnya itu sebagai hamba yang mengaku dirinya sebagai seorang muslim atau Islam sudah sepantasnya melekukan hal-hal yang tidak membuat dirinya bagaikan jiwa yang mati dan hanya akan terhina baik di dunnia maupun di akhirat.
Dikatakan dalam sebuah syair: “kehidupan dunia ini adalah bagaikan sebuah impian tidur atau bagaikan baying-bayang yang sirna. Hanya orang yang berakal sehat saja yang tidak akan terpedaya olehnya”
Dan apabila kita kehilangan dan lupakan Allah maka tidak akan ada gantinya, sesungguhnya Allah tidak akan mendholimi hambanya, maka sebenarnya kita sendiri yang mendholimi diri kita, kitalah yang menganiayah diri kita sendiri.

By :
Tihurua el H@rt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar